Agama atau budaya menganjurkan untuk anak mulai bayi, balita atau pun beranjak dewasa untuk segera di khitan atau di sunat. Sunat adalah proses pelepasan kulup atau kulit yang menyelubungi pangkal penis. Dapat dikatakan bahwa sunat adalah tindakan memotong atau menghilangkan separuh atau seluruh kulit penutup depan dari penis.
Frenulum atau kulup dari penis dapat di potong secara bersamaan sesuai prosedur frenektomi. Sejarahnya sunat telah dilaksanakan di zaman prasejarah khususnya di Indonesia terdapat relief di gua dan bangunan peninggalan zaman batu.
Khitan atau sunat sangat membantu menghindari dari bentuk gangguan lain yang bisa terjadi pada alat kelamin diantaranya :
■ Parafimosis
Parafimosis merupakan keadaan dimana kulup tidak dapat kembali ke posisi semula sebab munculnya benjolan pada pangkal penis.
■ Balanitis atau Balanopostisis
Balanitis merupakan peradangan kulup penis, ditandai dengan gejala nyeri saat buang air kecil. Kondisi lainnya disebabkan adanya infeksi bakteri. Oleh karenanya sunat sangat perlu untuk pencegahan penyakit tersebut.
■ Infeksi saluran kemih.
Kondisi demikian terjadi sebab akumulasi bakteri pada kulup dan meluas pada sistem urine.
■ Terhindar dari infeksi penyakit menular seksual.
Orang yang sudah di sunat secara umum kelak akan terhindar dari penyakit menular seksual seperti HPV, Herpes, Sifilis dan lainnya. Oleh sebab itu, pria dewasa yang belum di sunat kemungkinan berisiko terserang penyakit tersebut.
■ Terhindar dari penyakit atau gangguan pada penis seperti fimosis.
■ Terhindar dari risiko kanker penis juga kanker serviks,
■ Menjadikan alat kelamin lebih sehat.
Metode Sunat
Dalam metode sunat bayi, peralatan sunat misalnya penjepi Gomco, Plastibell dan penjepit mogen lebih umum dipakai dinegara Amerika Serikat. Terdapat tiga metode atau teknik sunat yang lazim diterapkan oleh ahli medis mau pun ahli khitan antara lain :
■ Dorsumsisi
Merupakan teknik konvensional yang dilakukan dengan mengiris kulup melingkar sampau terlepas memakai gunting atau pisau bedah. Umumnya anak dilakukan pada anak dan orang dewasa dengan teknik bius lokal.
■ Laser ( Electic Cauter)
Pemotongan Frenulum kulup dengan elemen panas dari kawat atau logam yang dialiri listrik.
■ Klem
Klem adalah tabung plastik khusus dengan ukuran berbeda-beda sesuai ukuran penis. Frenulum kulup dipotong melingkar dengan pisau bedah sesudah klem terpasang pada penis. Klem tersebut akan tetap terpasang pada penis sampai luka mengering sekitar 3-6 hari. Sesudah luka mengering, klem akan di lepas oleh dokter.
Penanganan Setelah Sunat
Berikut adalah penanganan sebagai cara menghilangkan rasa nyeri setelah sunat diantaranya :
■ Seusai sunat sudah tentu penis akan berwarna merah, memar dan bengkak. Luka sunat pada bayi butuh sekitar 10 hari untuk pulih kembali, sedangkan untuk remaja dan dewasa membutuhhkan waktu sebulan untuk pulih dari luka. Sebaiknya pasien tidak memakai celana dalam dan mesti mengenakan celana yang longgar.
■ Memastikan terus kebersihan alat kelamin agar terhindar dari infeksi.
■ Saat baru di sunat sebaiknya untuk tidak membersihkan alat kelamin dengan air juga tidak memakai produk pembersih berbahan kimia.
■ Mengganti perban dan kebersihan klem setiap hari. Dokter pada umumnya akan memberikan cairan khusus antiseptik untuk mensterilkan klem.
■ Konsumsi pereda rasa sakit dan nyeri khususnya bagi anak seperti paracetamol sirup atau ibuprofen dan bukan aspirin.
■ Tidak mengendarai sepeda atau mainan lainnya.
■ Bagi kalangan pria dewasa sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual untuk sementara waktu.
Pengobatan alami lain untuk menghilangkan rasa sakit pasca di sunat diantaranya dengan bahan alami berikut ini :
■ Ada suatu pengobatan yang khusus mengurangi nyeri setelah sunat yaitu dengan madu. Madu alami dioleskan langsung pada alat kelamin anak untuk menghilangkan bekas luka dan meredakan rasa sakit.
■ Resep Daun pinisilin , daun betadin, daun binahong serta daun lidah buaya secukupnya.
Cara Pembuatan : Cucilah semua bahan tersebut sampai bersih, lalu rebus dengan sampai matang untuk kemudia disaring dan dinginkan.
Aturak Pakai : Minunlah tiga kali sehari. Lalu balur atau usap bahan tadi setiap dua hali sehari.
Demikian bahasan kali ini tentang pengenalan sunat atau kitan serta metode penanganannya. Mudah-mudahan apa yang disampaikan dapat bermanfaat.
“Semoga lekas sembuh”
