Penyakit usus buntu merupakan inflamasi atau peradangan pada area organ usus buntu di dalam rongga perut yang terhubung dengan usus besar.
Apendisitis adalah nama lain dari penyakit usus buntu yang mana akan sangat membahayakan sekali jika tidak dilakukan prosedur operasi pengangkatan.
Penyebab Penyakit Usus Buntu
Penyebab penyakit usus buntu sebenarnya masih belum diketahui secara detail prihal tersebut maka para ahli hingga sekarang ini tengah melakukan berbagai kajian kesehatan dalam memberikan gambaran dan penjelasan tentang penyebab dan cara pengobatannya.
Berikut dibawah ini suatu alasan yang dapat terjadi penyakit usus buntu baik pada kalangan dewasa atau pun kalangan anak-anak diantaranya :
○ Kelenjar Getah Bening. Salah satu faktor yang pertama sebagai pemicu penyakit radang usus buntu terjadinya pertumbuhan sel kelenjar getah bening pada dinding usus yang membengkak atau meradang. Pembengkakan atau peradangan dinding usus akan muncul tiba-tiba sesudah adanya infeksi pernafasan bagian atas.
Akibat pembengkakan radang usus maka secara otomatis akan menjadikan saluran pencernaan terhambat. Tekanan akibat tersumbatnya area usus maka akan berdampak pada terjadinya perpecahan usus buntu.
○ Tinja
Gejala penyakit usus buntu dapat terjadi pada semua kalangan usia baik kalangan anak-anak hingga kalangan manula sekali pun. Perlu diingat bahwa penyakit usus buntu paling sering dialami oleh kalangan anak-anak yang usia 10 tahun ke atas.
Berikut di bawah ini terdapat beberapa gejala yang sering terjadi baik pada kalangan anak-anak atau pun kalangan dewasa sekali pun.
Gejala utama paling sering dialami seperti mudah mules, mual, muntah, sakit perut dan pusing kepala. Biasanya sakit perut akan berasal dari perut bagian tengah dengan terasa nyeri yang tak tertahankan dan tiba-tiba akan mereda dengan sendirinya. Bahkan untuk penyakit tersebut akan selalu berpindah-pindah dari area bawah ke samping perut tempat usus buntu berada.
Keluhan kesehatan usus buntu pula akan meningkat saat muncul sedikit dorongan pada bagian perut. Selain itu, saat berjalan, saat duduk atau bahkan batuk akan terasa sakit bertubi-tubi di bagian perut. Kendati demikian dikarenakan adanya beberapa gejala yang mungkin bisa saja terjadi diantaranya sebagai berikut :
■ Kurang selera makan.
■ Tidak dapat buang gas atau buang air besar.
■ Mual dan muntah.
■ Pusing dan demam.
Metode Pengobatan Radang Usus Buntu
Metode pengobatan radang usus buntu yang sering dilakukan dalam upaya membantu mengurangi gejala penyakit radang usus buntu antara lain :
Dengan menjalani prosedur operasi pengangkatan usus buntu atau yang di sebut dengan apendektomi. Organ usus buntu sangat dipentingkan dalam sistem pencernaan yang betugas secara khusus dan perlu pengangkatan secara hati-hati agar tidak terjadi masalah kesehatan untuk jangka panjang.
Komplikasi Radang Usus Buntu
Radang usus buntu dengan tidak segera di tangani sudah pasti besar kemungkinan akan terjadi hal yang sangat fatal khususnya bagi kesehatan. Tentu saja jika tidak segera terlaksana dalam hal pengangkatan prosedur operasi maka akan menimbulkan komplikasi serius pada sistem pencernaan. Terdapat beberapa komplikasi yang ditimbulkan akibat dari adanya radang usus buntu yang terjadi pada semua kalangan usia berikut diantaranya :
■ Peritonitis. Peritonitis merupakan suatu peradangan yang sering terjadi pada jaringan pelapis dinding perut bagian dalam dan organ tubuh di dalam rongga perut. Inflamasi atau peradangan yang terjadi di area tersebut diakibatkan adanya pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri di dalam usus buntu sehingga pecah. Gejala Peritonitis menurut kajian para pakar kesehatan yaitu diantaranya demam, mules, diare, mual, muntah, detak jantung tidak terkendali, nafas terengah-engah, perut membuncit dan dehidrasi.
■ Abses. Abses termasuk peradangan usus dengan kondisi terdapatnya nanah dengan gejala rasa nyeri atau sakit. Cara yang sering dilakukan harus menjalani prosedur operasi pengangkatan nanah yang menggumpal di area usus.
Metode Pencegahan Radang Usus Buntu
Penyakit radang usus buntu tentunya dalam hal ini sangat sering dialami oleh sebagian besar kalangan usia. Terlebih banyak sekali kalangan anak-anak dengan kondisi memprihatinkan akibat terjadinya penyakit pada sistem pencernaan tersebut. Oleh karenanya, sangat penting untuk dapat mencegah dan mengurangi gejala penyakit radang usus buntu agar senantiasa mendapatkan kesehatan dan kondisi normal di area sistem pencernaan.
Usus buntu sebenarnya diakibatkan oleh infeksi baik oleh bakteri atau pun virus dari penderita penyakit radang usus buntu. Radang usus buntu lebih sering dialami oleh mereka yang tidak memahami akan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan, kesehatan tubuh dan kesehatan makanan.
Lebih baik untuk mencegah daripada mengobati apabila kalangan anak-anak atau pun dewasa pernah mengalami penyakit radang usus buntu. Supaya terbebas dari penyakit radang usus buntu maka perlu berbagai cara pencegahan dalam membantu meredakan gejala penyakit radang usus buntu diantaranya sebagai berikut :
○ Mencukupi nutrisi serat harian
Makanan yang kaya akan serat sangat membantu mengurangi gejala penyakit radang usus buntu. Faktor tersebut dikarenakan radang usus buntu lebih cenderung akibat akumulasi feses yang berlebihan atau sedang dalam kondisi sembelit. Banyak sekali makanan yang kaya akan serat alami dalam membantu melancarkan pembuangan feses seperti halnya sayuran dan buah-buahan segar.
○ Meningkatkan sistem kekebalan tubuh (imunitas)
Faktor yang kedua ini sangat berperan penting dimana sistem kekebalan tubuh yang terjaga akan senantiasa terbebas dari infeksi baik berasal dari virus, bakteri ataupun juga parasit. Bukan hanya itu saja, sistem kekebalan tubuh yang kuat memastikan bahwa makanan tidak akan sampai pada organ usus buntu dan tidak akan membusuk yang mengakibatkan peradangan usus buntu.
○ Tidak diperbolehkan menahan BAB
Susah BAB sangat cenderung berisiko terserang penyakit radang usus buntu. Oleh karena itu, radang usus buntu tentunya sangat perlu di cegah dengan tidak selalu menahan BAB meskipun dalam keadaaan darurat. Menurut hasil riset bahwa radang usus buntu akan terjadi saat penumpukan feses di usus. Hal itulah yang bisa secara pasti mengakibatkan lama-kelamaan terjadinya usus buntu dan perlu di operasi.
○ Tidak diperbolehkan menahan buang gas (kentut)
Jika terjadi pembusukan di area usus sudah pasti akan berisiko dekat dengan peradangan usus buntu. Maka penting jika sebisa mungkin untuk selalu membuang gas agar sistem pencernaan menjadi lancar dan tidak terjadi pembusukan.
○ Mencukupi air putih setiap hari
Secara umum kalangan dewasa, anak-anak hingga manula yang sering lupa untuk mengonsumsi air putih akan berisiko besar terjadinya usus buntu. Usus buntu dikarenakan terjadinya kondisi sembelit sebagai akibat kurang mengonsumsi cairan tubuh setiap harinya.
○ Mengurangi konsumsi kafein dan membatasinya
Mengurangi atau membatasi konsumsi kafein seperti halnya kopi akan sangat membantu melancarkan sistem pencernaan. Zat Kafein yang selama ini sangat berpengaruh pada sistem pencernaan sehingga menyulitkan usus untuk membuang feses. Secara umum orang ketergantungan dengan kafein akan berakibat pada feses mengeras dan terjadinya konstipasi.
○ Menghindari ketergantungan konsumsi alkohol
Kalangan dewasa dan manula yang selalu mengutamakan minuman keras tentunya bukan hanya membahayakan bagi kesehatan. Akan tetapi akan sangat berbahaya juga pada sistem pencernaan yang selama ini paling penting untuk kelangsungan hidup manusia. Minuman beralkohol akan sangat berakibat fatal terlebih akan menjadikan seseorang dehidrasi dan kehausan sepanjang hari.
○ Hindari Begadang Setiap Malam
Orang yang begadang setiap malam lebih sering dehidrasi dibandingkan dengan kalangan dewasa yang lain dengan mementingkan waktu istirahatnya. Kalangan anak-anak atau kalangan dewasa dan manula yang tidak mementingkan waktu istirahatnya akan lebih mudah terserang penyakit radang usus buntu disebabkan tubuh dehidrasi dan metabolisme tubuhnya pun terganggu.
○ Mengurangi Konsumsi Obat-obatan
Sebenarnya obat-obatan baik medis atau pun tradisional akan sangat berpengaruh sekali khususnya akan menimbulkan berbagai efek samping yang dapat membahayakan area usus buntu. Penting juga untuk tidak selalu mengonsumsi obat pencahar baik medis atau pun alami termasuk pula obat radang usus buntu yang tidak sesuai resep dokter.
○ Mengurangi konsumsi Junk Food dan makanan instan
Makanan serba instan dan makanan junk food lebih berisiko besar terjadinya berbagai penyakit pada sistem pencernaan manusia dari mulai sembelit, diare, muntaber, keracunan bahkan termasuk pula kondisi peradangan pada usus buntu.
Itulah beberapa pembahasan tentang penyebab, gejala dan cara pencegahan radang usus buntu yang telah kami rangkum. Demikian pembahasan ini kami buat semoga bisa bermanfaat.